Salah satu unsur pendidikan di SMK Negeri 1 Surabaya yang mempunyai peran besar membentuk budaya membaca adalah guru. Guru adalah pemegang utama proses belajar mengajar di sekolah. Guru adalah pemegang utama proses belajar mengajar di sekolah. Guru adalah orang yang bertanggung jawab langsung untuk mewujudkan bahan ajar yang direncanakan menjadi kegiatan nyata di sekolah. Dan pelembagaan membaca menuntut peran utama guru. Peran yang bisa dimainkan guru antara lain :
pertama, guru harus mengubah pola mengajar yang selama ini dilakukan. Pola mengajar yang cenderung monolog harus diubah ke pola baru yang lebih mengedepankan pemberdayaan potensi siswa. Pola yang sesuai untuk ini adalah pola dialog. Pola ini diharapkan bisa menjadi stimulus anak untuk dapat mengembangkan informasi dan pengetahuan yang dipunyainya.
Kedua, guru mampu memberikan teladan kepada murid untuk mengembangkan hasrat belajar, terutama dengan membaca buku. Learning capability atau kapasitas belajar harus dikembangkan.
Ketiga, guru mengusahakan suatu lingkungan belajar sesuai dengan perkembangan anak. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai fasilitator belajar. Sebagai fasilitator belajar, guru berdiri di belakang siswa, membimbing anak untuk membiasakan kegiatan membaca.
Keempat, guru membiasakan berbagai kegiatan belajar yang bersangkut paut dengan buku. Baik itu dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler. Spot literasi di SMK Negeri 1 Surabaya selain di perpustakaan, juga di beberapa taman yang tersedia sangat asri dan rindang di lingkungan SMK Negeri 1 Surabaya. Hal ini sangat didukung oleh semua unsur pendidikan di lingkungan SMK Negeri 1 Surabaya, terutama Bapak Kepala Sekolah ,Bapak Bahrun ST,MM