www.smkn1-sby.sch.id. Surabaya – SMK Negeri 1 Surabaya membiasakan para siswa siswinya membudayakan literasi Al-Quran. Hal ini berkesinambungan dengan salah satu program Gerakan Literasi Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Dengan adanya kegiatan literasi Al-Qur'an dikalangan pelajar, hal ini dapat menumbuhkan kesadaran siswa dalam membaca dan mempelajari Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Literasi Al-Qur'an juga sangat berperan dalam menumbuhkan budaya baca dengan meningkatkan iman dan taqwa serta ahlak mulia melalui pendidikan sekolah.

“Tilawah atau literasi sangat penting dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam,” jelas Faridah Muzayyanah. S.Ag salah satu pembina SKI dan pengajar serta pendidik Agama Islam di SMK Negeri 1 Surabaya.

 

siswa siswi SMK Negeri 1 Surabaya yang beragama Non Muslim lakukan Ibadah Persekutuan Doa

 

“Kegiatan pendampingan literasi Al-Qur'an yang kita laksanakan setiap Kamis pagi sebelum jam pembelajan pertama dimulai bertujuan untuk membantu para siswa dalam murajaah surat-surat yang telah mereka baca dan hafalkan. Selain itu juga membantu untuk menjaga hafalan para siswa serta meningkatkan keterampilan menulis Al-Qur'an siswa,” tambahnya. 

Ia juga memaparkan bahwasanya literasi  memiliki pengertian luas dan di artikan sebagai kemampuan berbahasa baik itu membaca, menulis, menyimak dan berbicara serta kemampuan berfikir yang menjadi elemen literasi.

“Tilawah atau Literasi juga bisa diartikan sebagai melek huruf atau kemampuan baca tulis,” tambah Faridah. 

Siswa siswi SMK Negeri 1 Surabaya tengah menyimak bacaan Al-Quran 

 

Lebih lanjut Ummi Panggilan kesehariannya juga mengatakan, literasi berawal sejak diturunkannya wahyu Al-Qur'an yang pertama yaitu Iqra' yang artinya bacalah. Istilah literasi selalu terkait dengan hal inisecara luas juga dijelaskan dalam Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa literasi dan Al-Qur'an saling berkaitan, dimana literasi merupakan salah satu dari pembelajaran Al-Qur'an.

Sementara bagi para siswa siswi yang beragama non muslim juga melaksanakan hal yang sama, mereka berkumpul diruang ABK untuk melaksanakan doa bersama.

“Ibadah Persekutuan Doa, untuk menambah keimanan dan meningkatkan kerohanian kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kebersamaan sesama siswa siswi SMK Negeri 1 Surabaya,” ujar Yoice Aprillius Sevan Savarov B salah satu guru PJOK yang beragama Non Muslim saat di temui awak media sekolah. (badar)