Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan edaran terkait pemberhentian aktivitas belajar. Langkah ini sebagai antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang semakin luas. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan terdapat juga beberapa kampus di Surabaya yang juga memberhentikan kegiatan belajar dalam sementara waktu. Namun kebijakan ini tidak berlaku untuk siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Mereka tetap menjalani UNBK di tengah antisipasi penyebaran virus Corona. Meskipun demikian, persiapan sekolah menghadapi UNBK tahun ini lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya, terlebih karena di tahun ini dilaksanakan di tengah virus Corona. "Sesuai dengan instruksi bu Gubernur kita harus mempersiapkan peralatan seperti handsanitizer juga tisu basah di setiap ruangan. Kemudian dari alatnya juga sudah disemprot semua ya kita antisipasi aja lah," ungkap Drs Abd Salam MM selaku Waka Kurikulum SMKN 1 Surabaya.
SMKN 1 Surabaya mengaku persiapan yang dilakukan dibilang mendadak mulai minggu yang lalu. "Jadi kami sempat mengalami kesulitan untuk mencari handsanitizer karena di setiap apotek kita hanya diperbolehkan beli maksimal 2 botol," tambah Pak Salam. Pak Salam juga mengatakan bahwa, kondisi kesehatan siswa-siswi di SMKN 1 Surabaya memang sehat semuanya tidak ada yang memiliki gejala-gejala sakit. "Alhamdulillah anak-anak kami sehat. Peserta awal kita ada 823 tetapi ada yang mengundurkan diri jauh-jauh hari jadinya tinggal 822," tambahnya. Meski dilakukan di tengah kepanikan penyebaran virus Corona, UNBK di SMK1 Surabaya berjalan lancar. "Alhamdulillah di hari pertama UNBK yang tinggal satu sesi ini berjalan dengan aman meskipun di tengah virus Corona," ujar Pak Salam.