www.smkn1-sby.sch.id. Surabaya – Dalam dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan perlu membekali para siswanya keterampilan dalam kewirausahaan guna melahirkan wirausaha muda di tengah masih tingginya angka pengangguran di Indonesia dan keterbatasan penyerapan industri.
Untuk menunjang Pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) tentunya mata pelajaran yang terkait secara langsung dalam penanaman pendidikan kewirausahaan kepada siswa. Mata pelajaran tersebut dapat memberikan pemahaman dan keterampilan berwirausaha kepada siswa. Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan diajarkan di SMK, supaya para siswa memiliki bekal dan pengetahuan serta keterampilan mengenai kewirausahaan.
Seperti yang dilakukan di SMK Negeri 1 Surabaya yang mulai membekali para siswanya, kecakapan berwirausaha. Semua dilakukan dengan praktik-praktik ringan, seperti menjaga kantin sekolah hingga membuat membuat dan menjual produk. Dengan adanya program ini, siswa praktik langsung membangun usaha, mulai dari perencanaan bisnis hingga penjualan.
Kepala SMK Negeri 1 Surabaya Dr. Drs. Anton Sujarwo. M.Pd., mengatakan perlunya untuk membekali siswa dengan kecakapan kewirausahaan. Sehingga diperlukan pelajaran yang menuntut siswa untuk menciptakan sebuah produk kreatif yang bisa dijual dipasaran.
“Kita berpikir bahwa saat ini sudah tidak dapat lagi bila hanya mengandalkan industri untuk menyerap lulusan kita. Sehingga kita perlu membuat siswa belajar dalam berwirausaha tentunya dengan melalui barang atau produk yang dapat dihasilkan sendiri,” ucapnya.
“Pelajaran PKK inikan wajib kita diberikan kepada siswa, sebab siswa SMK inikan mengarah kejenjang yang langsung mengarah ke lapangan pekerjaan. Dan perlu diingat bahwa para siswa kita umumnya akan langsung mengarah pada lapangan pekerja setelah lulus," terangnya/.
Pimpinan SMK Negeri 1 Surabaya ini juga memaparkan, bahwasanya lulusan SMK Negeri 1 Surabaya yang terhimpun dalam dua tahun belakangan ini yaitu sejak 2022 dan 2023 mencapai angka yang cukup tinggi yang masuk dalam dunia kerja.
“Pada lulusan tahun 2022 yang bekerja tercatat 465 siswa atau 56,8%, melanjutkan kejenjang kuliah 255 siswa dengan presentasi 30,6%, sementara yang terjun kewirausaha mencapai 63 siswa atau 7,6% dan lain-lainnya 47 siswa dengan presentase 5,6%,” terangnya.
“Sementara di tahun 2023 terdapat 472 siswa yang bekerja atau 56,5% dari presentase kelulusan dan 269 siswa atau 32,2% yang melanjutkan kejenjang kuliah serta yang memilih untuk berwirausaha mencapai 9,7% atau 81 siswa dan lain-lainnya 1,5% atau 11 siswa,” tutupnya. (badar)